Monday, 29 July 2013

PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TAK TERKENDALI


Siapa yang tidak tahu bahwa indonesia mempunyai penduduk yang tak terbilang sedikit. Dalam hal ini Indonesia masuk dalam nominasi dunia yakni 10 jajaran negara dengan penduduk yang banyak. Yakni mencapai 242.325.638 jiwa. Banyaknya penduduk di Indonesia ini dilatar belakangi oleh pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dikendalikan. Pertumbuhan penduduk yang relatif cepat akan memunculkan masalah kependudukan yang lain selain itu juga akan mengganggu pembangunan ekonomi negara. Banyaknya penduduk di suatu negara yang tidak diimbangi dengan kemampuan intelektual atau kualitas yang baik akan merugikan bagi negara karena akan menjadi beban untuk negara. Negara yang maju salah satu kriteria diukur dari kesejahteraan rakyat dan pendapatan nasional. Jika rakyat Indonesia masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan bagaimana Indonesia bisa dianggap sebagai negara yang baik dan maju?.
Faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tak terkendali diantaranya adalah:
-          Besarnya harapan hidup di Indonesia. Di Indonesia lebih dari 1 juta bayi dilahirkan selamat setiap bulannya. Salah satu sebab banyaknya kelahiran di Indonesia adalah munculnya anggapan yang tak logis dari masyarakat seperti :  Anggapan “banyak anak banyak rezeki”, Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah, Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki, dan selain anggapan-anggapan itu juga program KB yang tidak bisa berjalan dengan baik.
-          Kecilnya angka kematian. Hal ini dilatar belakangi oleh munculnya kesadaran penduduk bahwa kesehatan itu penting, Fasilitas kesehatan yang  terus meningkat, Banyaknya tenaga medis. Jadi angka kematian dan angka kehidupan harus seimbang.
-          Banyaknya migrasi yang masuk ke Indonesia daripada migrasi yang keluar dari Indonesia. Perpindahan penduduk juga menjadi salah satu faktor yang menjadikan Indonesia mempunyai banyak penduduk.

Keluarga Berencana adalah program dari pemerintah yang merupakan salah satu cara untuk mengurangi pertumbuhan penduduk di Indonesia. Sekarang ini pemerintah juga sedang menggalang program “dua anak cukup”. Jika program ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tak menutup kemungkinan jika Pertumbuhan penduduk Indonesia yang terkendali bisa diatasi.

KURANGNYA SDM MASYARAKAT INDONESIA


Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi suatu negara, termasuk Indonesia. Dimana suatu negara nasibnya berada ditangan anak-anak bangsa yang saat ini berada di bangku sekolah tetapi apa jadinya jika ada anak yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Percuma jika generasi sekarang membangun Indonesia menjadi negara yang lebih maju tetapi generasi yang akan datang tidak tahu bagaimana cara meneruskannya. Indonesia akan kembali turun akibat keterbatasan SDM (sumber daya manusia) dari generasi penerusnya.
Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya alamnya (SDA) dan tentu itu memberi dampak yang positif bagi bangsa indonesia. Diantaranya terbukanya lapangan kerja, dan akan membuka peluang bagi indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju perekonomiannya. Tetapi jika SDA tidak bisa diolah bagaimana bisa membukakan dampak yang positif itu?. Kembali ke masalah minimnya SDM di Indonesia. Kita ambil contoh di suatu kabupaten yakni Bojonegoro yang berada di provinsi jawa timur. Bojonegoro saat ini terkenal dengan minyaknya yang melimpah banayak orang yang akan memandang dan mengira bahwa masyarakat Bojonegoro hidup dan bergelimang materi berlimpah karena terlimpahan minyaknya. Tetapi jika dibandingkan dengan kondisi dilapangan tentunya kondisi ini sangat berbanding terbalik karena pada kenyataannya masyarakat Bojonegoro masih sangat kekurangan baik materi maupun intelektual. Bagaimana dengan minyak yang melimpah? Minyak diolah oleh ahli dari luar negeri. Bayangkan saja ahli untuk mengolah minyak tidak hanya berasal dari luar daerah tetapi berasal dari luar negeri. Itu sudah cukup membuktikan bahwa SDM masyarakat Indonesia kurang dan belum mampu bersaing untuk mengisi lapangan kerja yang ada atau barangkali masyarakat Bojonegoro sudah cukub puas mengisi lapangan kerja kasar.

Sekarang apakah masalah ini bisa diselesaikan?. Jika berbicara tentang penyelesaian masalah ini, tidak akan bisa selesai 100% tapi ada upaya untuk meminimalis masalah ini. Faktor yang membuat minimnya SDM masyarakat Indonesia yang pertama adalah pendidikan. Rata-rata masyarakat yang hidupnya dibawah garis kemikinan hanya menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA bahkan SMP saja. Selain kurangnya pengetahuan untuk memperoleh kedudukan kerja yang tinggi, ijazah SMP atau SMA bisa dikatakan sudah tidak laku dalam dunia kerja. Faktor yang kedua apabila pendidikan telah terpenuhi, bisa dari anak itu sendiri yang mempunyai sifat malas untuk belajar atau tidak mempunyai semangat untuk menuntut ilmu. Jika anak itu tidak memiliki keinginan untuk mempunyai pendidikan yang tinggi dan tidak berfikir tentang masa depan mereka maka pelajaran yang diberikan disekolah maupun diperguruan tinggi tidak akan bisa iterima dengan baik seolah-olah mereka sekolah hanya memenuhi tuntutan orang tua. Bisa juga jika pendidikan sudah terpenuhi si anak mempunyai niat yang sungguh-sungguh tetapi guru di sekolah yang kurang profesional. Guru yang kurang profesional dalam arti malas untuk mengajar siswa-siswinya, hal ini akan menyebabkan pendidikan anak kurang sempurna. Faktor yang ketiga adalah banyaknya beban pelajaran yang harus ditanggung anak. Kita lihat di Indonesia ada banyak mata pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah, baik pertama maupun atas. Seharusnya Indonesia menggunakan sistem seperti luar negeri. Di SD anak diberi banyak mata pelajaran, setelah itu disekolah menengah mereka hanya tinggal memilih pelajaran apa yang paling mereka sukai dan sesuai dengan talenta mereka masing-masing. Dan sampai di perguruan tinggi anak itu akan selalu mempelajari pelajaran yang mereka pilih dari awal. Setiap anak pastinya akan mempunyai pilihan yang berbeda dengan begitu Indonesia akan mempunyai ahli-ahli di semua bidang. Jadi solusi untuk meminimalis masalah ini adalah dengan memberi beasiswa pada anak yang kurang mampu. Pemerintah sering melakukan pengawasan pada guru. Memberi sosialisasi agar anak Indonesia mempunyai etos belajar yang baik. Dan hanya memberi pilihan satu jurusan kepada anak mulai dari sekolah menengah untuk dipelajari lebih dalam.

MASYARAKAT MISKIN SEMAKIN TERTINDAS


Kolong jembatan merupakan alternatif tempat tinggal bagi masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Jarang ditemukan kolong jembatan yang nganggur dikota-kota besar seperti Jakarta. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan.
Indonesia adalah salah satu negara yang belum bisa mengatasi masalah ini. Indonesia belum bisa dikatakan sebagai negara yang maju karena rakyat Indonesia masih banyak yang belum terjamin dan mempunyai kehidupan yang bisa dikatan tidak layak. Kemiskinan tidak hanya akan berdampak bagi negara saja, tetapi juga keluarga itu sendiri dan akan terus berdampak bagi seluruh sisi kehidupan dari keluarga itu. Contohnya, Keluarga akan kekurangan pangan akibat mereka tidak bisa membeli bahan pokok. Tak menutup kemungkinan bahwa  anak-anak yang ada di keluarga tersebut akan terserang gizi buruk. Saat anak-anak mereka membutuhkan pertolongan medis mereka tidak bisa membawa anak mereka ke rumah sakit karena keterbatasan biaya. Pemerintah memang sudah mencanangkan program jamkesmas bagi masyarakat yang kurang mampu. Tapi perlu diketahui sekarang banyak tenaga medis yang tidak mau menolong pasien jika pasien itu membawa kartu jamkesmas. Dan contoh lagi untuk program pemerintah yang kurang sukses adalah adanya BLT untuk masyarakat yang kurang mampu. Program ini sering memunculkan konflik antar masyarakat. Masyarakat lain yang tidak memperoleh BLT merasa iri dengan yang mendapat BLT. Walaupun jelas-jelas mereka lebih unggul secara materi tetapi program ini akan menimbulkan persetruan antar warga. 
Dampak yang lain yakni kemiskinan akan berpengaruh pada pendidikan anak. Di Indonesia tak jarang ditemukan anak dibawah umur sudah bekerja akibat tuntutan ekonomi. Padahal seusia mereka sedang senang-senangnya belajar di sekolah tapi mereka sudah harus harus menelan pahit kehidupan dengan mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari. Satu lagi program pemerintah yakni beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu tapi tak sesuai dengan yang diharapkan. Sekolah di zaman sekarang ini bisa kia sebut pandang bulu. Sekolah yang mahal maka akan semakin baik kualitasnya, sedangkan bagi masyarakat miskin kapan mereka akan maju? Jika mereka hanya mengandalkan beasiswa dan tidak diperlakukan seperti siswa yang membayar dana.
Disaat yang sama wakil rakyat yang tugas utamanya adalah menampung aspirasi rakyat sama sekali tidak memikirkan nasib rakyatnya. Mereka lebih mengutamakan diri mereka sendiri dan berlomba-lomba membangun gedung setinggi mungkin. Uang siapa yang digunakan mereka? Itu adalah uang rakyat. Dari sini dapat disimpulkan “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin” Untuk mengentas masyarakat yang berada dalam kemiskinan kita harus mengetahui faktor apa yang menyebabkan kemiskinan. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan. Diantaranya         :
-          Akses terhadap pendidikan. Pendidikan yang minim akan membuka jalan bagi masyarakat untuk menjadi pengangguran dan dari pengangguran lama-kelamaan kebutuhan tidak akan terpenuhi berujunglah pada kemiskinan. Akibat yang paling parah adalah timbulnya kriminalitas
-          Pendapatan yang rendah. Di era globalisasi seperti ini teknologi semakin canggih dan barang-barang serba mahal. Jika masyarakat berpendapatan rendah mereka tidak akan bisa membeli apa yang dibutuhkan. Sedangkan saat ini jabatan yang tinggi rata-rata tidak akan terisi dari kalangan yang berlatar belakang kurang mampu tetapi akan terisi oleh anak-anak pejabat atau kalangan yang berpunya saja.
Saran dari saya untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia adalah tetap menjalankan program sebelumnya (beasiswa, jamkesmas dan lain-lain) dan menyempurnakannya dengan menyetarakan pendidikan yang ada di Indonesia sehingga tidak ada sekolah atau kelas-kelas  yang istimewa karena pembayarannya melainkan istimewa karena kemampuan intelektual siswa-siswinya.  Memperluas lapangan kerja sesuai kebutuhan lulusan sekolah. Mendirikan instansi-instansi yang sekiranya selain bermanfaat bagi negara juga akan membuka lowongan kerja bagi masyarakat yang kurang mampu sehingga mereka mempunyai pendapatan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan yang terpenting adalah keadilan bagi masyarakat yang kurang mampu.