Saturday, 9 November 2013

KATA-KATA CINTA a.k.a Ungkapan Hati


Asmaraa ... kurang apa ku padamu? Ini adalah situasi yang membelit hati, kenapa? Kau telah menyakitkanku ... sebenarnya kaki ini ingin bergegas pergi, tapi saat kucoba untuk melangkah itu terasa berat sekali. Harusnya kau tahu pada saat hati ini menjerit menyaksikan tempat indah dihatimu diisi oleh seseorang yang spesyal pula dihidupmu... sedangkan hati ini? Terjatuh akan kekosongan tempat yang sudah tertata rapi dan dipersiapkan untuk menyambut hatimu yang telah menjadi milik orang lain.
Cinta begitu kejam terhadapku membiarkan aku dilema terhadap pesona mu. Aku tahu pesonamu memang tidak bisa dijadikan tersngka atas konflik hatiku. Tapi perlu kau tahu Perasaan ini adalah perasaan yang tidak ku inginkan, siapa yang menginginkan sakit? Tapi apa daya jika hati telah berbicara, sekuat apapun aku mencegah rasa itu.. semua telah tumbuh. Tumbuh bersama kegersangan hatimu. Dilain waktu Hatiku beku, rusak akan dinginnya hatimu yang lebih memilih menghangatkan hatinya, dia yang engkau pujaa. Sakitnya hati ini berharap akan terobati dengan keajaiban yang akan datang.
Saat senja datang aku selalu menatap pada sang surya yang akan sembunyi dibalik selimutnya dan aku berharap perasaan ini akan terbenam seiring dengan terbenamnya matahari. Tapi semua sia-sia. Suatu ketika saat hati ini bosan dengan keadaan, harapanku hanya ... jika perasaan ini memang sudah ditakdirkan kekal aku ingin tangan ini bisa menggenggam erat hatimu, tetapi menggenggam cintamu sama saja aku menggenggam seonggok pasir. semakin kuat aku menggenggamnya, cintamu semakin terlepas dari tanganku.
Andai kau pernah sedetik saja menengok ku disini, kau akan tahu dimana aku menunggu sosok sepertimu dengan senyum harap dan mata yang dihiasi air mata ketulusan. Sangat bahagia jika hasil dari penantianku ini adalah untaian senyum dari wajah indahmu, tetapi pada faktanya sebab dari senyum indahmu bukanlah aku ...
Ingin rasanya ku akhiri penantianku dan saat kujumpai senja aku akan beranjak dari bangku berdebu ini. Lelah rasanya jika harus ditemani dengan harapan yang tak pernah terjawab. Dibangku ini aku hanya bisa melihatmu tersenyum dengan dan karenanya. Burung senja pun yang indah tak terdengar suaranya ditelingaku. Mengapa? Telingaku hanya mendengar tawa indahmu yang dihiasi dengan cinta darinya. Aku tak tahu seberapa besar cintanya untukmu tapi ketahuilah aku disini juga menyimpan cinta yang besar yang terus aku jaga agar selalu suci dan tak akan jatuh jikalau nanti aku sudah tidak bisa lagi melihat senyummu.
Telah lama hati ini bergejolak dan bertanya-tanya berapa lama lagi aku harus duduk dibangku yang buruk ini? Tak ada kata yang mampu menjelaskan! Semua terjadi dengan sendirinya seperti air mengalir. Firasat ini mengatakan kita akan bisa saling mencinta suatu hari nanti. Ya... hati kecilku berkata demikian! Aku sadar, benar-benar sadar Indahnya dirimu tak lebih indah dari dunia ini, memang ... dan aku tahu itu! Tapi dimatamu terdapat dunia ini. Kamu dan dunia ini sama indahnya sayang, itulah yang menyebabkan aku kuat dan bertahan sampai sekarang ... ©

No comments:

Post a Comment