Thursday, 16 October 2014

GAGAL MOVE-ON


Lamunan penghantar tidur

Kusapa malam lewat celah istanaku
Rongga-rongga kulit meresapkan desis angin yang membangunkan gelora hati
Ku lihat mendung menjadi selimut yang melengkapi pekatnya malamku
Tiba-tiba mulai tercium aroma nostalgia yang terbawa seiring tiap bisik angin
DAARRR...!!
Tiba-tiba suara petir mengusik rindu yang mengisi lorong-lorong hati
Yang entah kapan datangnya, tetapi sudah terselip didalam kalbuku ini
                Tetes hujan segera datang melengkapi simponi pada malam ini
    Gemercik air seakan bersenandung
    Melihatku tersedu dalam seberkas angan dan kenangan
                Gelapnya langit menjadi saksi bisu akan kepiluan hati ini
                Tangisku melebur bersama angin, hujan dan guruh
Semua ini telah menjadi harmoni yang sempurna
Dimana angan hampir tergapai
Segenggam harapan telah terbit
Namun apa daya....
Secercah kenangan merusak segalanya
                Ku coba meredam gejolak hati
                Dimalam yang semakin larut ini, akhirnya aku kembali tersadar
                Semua ini hanya akan menjadi goresan tinta diatas kertas
                Dan menjadi lamunan penghantar tidur
                Yang akan usang dimakan waktu...

No comments:

Post a Comment